Perlu solusi yang tepat atas tantangan Organisai Penjualan Anda, baik dalam bentuk Pelatihan atau konsultasi? Diskusikan dengan kami

Training

Training Salesmanship | Kunci Meningkatkan Penjualan

Training Salesmanship

Apa Itu Training Salesmanship?

Training salesmanship adalah program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu tenaga penjualan meningkatkan keterampilan mereka dalam menjual produk atau layanan. Fokus utama pelatihan ini adalah mengembangkan kemampuan komunikasi, teknik persuasi, serta strategi untuk memahami kebutuhan pelanggan dan menutup transaksi dengan sukses.

Dalam pelatihan salesmanship, peserta tidak hanya belajar tentang teori penjualan, tetapi juga mempraktikkan teknik-teknik penting seperti prospecting, handling objections, dan closing. Pelatihan ini dirancang untuk membantu peserta menjadi lebih percaya diri, profesional, dan kompeten dalam menghadapi berbagai situasi penjualan.

Program ini cocok untuk berbagai kalangan, mulai dari tenaga penjualan pemula hingga profesional berpengalaman yang ingin memperbarui dan menyempurnakan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan pasar dan teknologi terbaru.


Pentingnya Training Salesmanship bagi Tenaga Penjualan

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, memiliki tenaga penjualan yang terlatih adalah kunci keberhasilan perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa training salesmanship sangat penting:

1. Meningkatkan Kemampuan Menjual

Pelatihan membantu tenaga penjualan memahami strategi dan teknik terbaru yang dapat mereka terapkan untuk meningkatkan peluang sukses dalam menjual.

2. Memahami Kebutuhan Pelanggan

Melalui pelatihan, tenaga penjualan diajarkan cara menggali kebutuhan pelanggan dan menawarkan solusi yang relevan. Pendekatan ini meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus membangun hubungan jangka panjang.

3. Mengatasi Tantangan Penjualan

Pelatihan memberikan strategi untuk menghadapi keberatan pelanggan, mengatasi persaingan, dan memanfaatkan peluang untuk menyelesaikan transaksi.

4. Adaptasi dengan Perubahan Pasar

Dalam dunia penjualan yang terus berubah, pelatihan membantu tenaga penjualan memahami tren terbaru, termasuk penggunaan teknologi seperti CRM dan digital selling.

5. Meningkatkan Motivasi dan Kepercayaan Diri

Tenaga penjualan yang merasa didukung melalui pelatihan akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi dan produktivitas mereka.

Dengan pelatihan yang tepat, tenaga penjualan dapat menjadi aset yang lebih produktif dan efektif bagi perusahaan.


Manfaat Training Salesmanship untuk Individu dan Perusahaan

Program training salesmanship tidak hanya memberikan manfaat bagi individu yang mengikuti pelatihan, tetapi juga berdampak besar bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat utama pelatihan ini:

Manfaat untuk Individu

  1. Pengembangan Keterampilan Penjualan: Peserta belajar teknik-teknik penting seperti prospecting, negosiasi, dan closing yang membantu mereka menjadi tenaga penjualan yang lebih kompeten.
  2. Peningkatan Kepercayaan Diri: Dengan pemahaman dan praktik yang memadai, peserta merasa lebih percaya diri dalam menangani berbagai situasi penjualan.
  3. Kesempatan Karier yang Lebih Baik: Keterampilan penjualan yang unggul membuka peluang promosi atau tanggung jawab yang lebih besar di perusahaan.
  4. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Pelanggan: Peserta belajar bagaimana membaca perilaku pelanggan dan menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Manfaat untuk Perusahaan

  1. Peningkatan Penjualan: Dengan tim penjualan yang lebih terampil, perusahaan dapat mencapai atau bahkan melampaui target penjualan mereka.
  2. Efisiensi Operasional: Tenaga penjualan yang terlatih bekerja lebih efisien, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk prospek yang tidak potensial.
  3. Kepuasan Pelanggan yang Lebih Tinggi: Pelanggan yang merasa kebutuhan mereka dipahami dan terpenuhi cenderung menjadi loyal terhadap perusahaan.
  4. Keunggulan Kompetitif: Dengan tim penjualan yang unggul, perusahaan memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan di pasar.

Manfaat ini menunjukkan bahwa training salesmanship adalah investasi yang sangat bernilai, baik untuk individu maupun perusahaan.


Keterampilan Utama dalam Salesmanship yang Diajarkan di Pelatihan

Pelatihan salesmanship mencakup berbagai keterampilan utama yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas tenaga penjualan. Berikut adalah keterampilan penting yang biasanya diajarkan dalam program pelatihan ini:

1. Komunikasi yang Efektif

  • Peserta belajar cara menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan.
  • Keterampilan mendengarkan aktif juga diajarkan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2. Teknik Negosiasi

  • Negosiasi yang baik adalah inti dari penjualan. Pelatihan ini membantu peserta memahami bagaimana mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.

3. Handling Objections

  • Keberatan dari pelanggan adalah bagian dari proses penjualan. Pelatihan ini mengajarkan strategi untuk mengatasi keberatan dengan cara yang profesional dan persuasif.

4. Teknik Closing yang Efektif

  • Menutup penjualan adalah langkah krusial dalam proses penjualan. Peserta belajar berbagai teknik closing, seperti assumptive close atau urgency close, untuk meningkatkan peluang kesuksesan.

5. Pemanfaatan Teknologi Penjualan

  • Dalam era digital, pelatihan ini juga mencakup penggunaan alat seperti CRM, email marketing, dan platform digital lainnya untuk mendukung aktivitas penjualan.

6. Analisis Kebutuhan Pelanggan

  • Peserta dilatih untuk memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam sehingga dapat menawarkan solusi yang tepat dan relevan.

Dengan keterampilan-keterampilan ini, peserta training salesmanship akan lebih siap menghadapi tantangan dan mencapai hasil yang optimal dalam pekerjaan mereka.


Jenis-Jenis Training Salesmanship

Pelatihan salesmanship tersedia dalam berbagai format yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi peserta. Berikut adalah jenis-jenis pelatihan yang umum ditawarkan:

1. Pelatihan Tatap Muka

  • Pelatihan langsung yang memungkinkan peserta berinteraksi dengan trainer dan peserta lainnya.
  • Cocok untuk pembelajaran interaktif seperti role-play, simulasi, dan diskusi kelompok.

2. Pelatihan Online

  • Pelatihan berbasis digital yang memberikan fleksibilitas bagi peserta untuk belajar dari mana saja.
  • Materi biasanya disajikan melalui video, modul e-learning, atau webinar.

3. Pelatihan Hybrid

  • Gabungan antara pelatihan tatap muka dan online, memberikan manfaat dari kedua format tersebut.
  • Cocok untuk perusahaan yang ingin mengoptimalkan waktu dan efisiensi pelatihan.

4. Pelatihan In-House

  • Pelatihan yang diselenggarakan di lingkungan perusahaan dengan fokus pada kebutuhan spesifik tim penjualan.

5. Pelatihan Eksternal

  • Program pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga pelatihan profesional di luar perusahaan.
  • Cocok untuk tenaga penjualan yang ingin mendapatkan perspektif baru dan pengalaman berbeda.

Dengan berbagai jenis pelatihan ini, perusahaan dan individu dapat memilih format yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Teknik-Teknik Efektif yang Diajarkan dalam Training Salesmanship

Dalam training salesmanship, peserta tidak hanya diajarkan teori penjualan, tetapi juga berbagai teknik yang terbukti efektif dalam mendukung kesuksesan proses penjualan. Berikut adalah beberapa teknik utama yang sering diajarkan dalam pelatihan ini:

1. Teknik Prospecting yang Tepat

  • Prospecting adalah langkah awal dalam menemukan calon pelanggan potensial. Peserta pelatihan diajarkan cara menyaring prospek yang berkualitas dan membangun pipeline penjualan yang efektif.
  • Strategi yang diajarkan:
    • Membuat daftar prospek berdasarkan analisis kebutuhan pelanggan.
    • Memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk mencari prospek profesional.
    • Menggunakan metode cold calling atau email outreach dengan pendekatan yang relevan.

2. Handling Objections

  • Penolakan atau keberatan dari pelanggan adalah bagian dari proses penjualan. Teknik ini membantu tenaga penjualan mengatasi keberatan dengan cara yang meyakinkan.
  • Kunci yang diajarkan:
    • Mendengarkan keberatan dengan empati.
    • Menjawab dengan solusi, bukan argumen.
    • Menggunakan teknik feel-felt-found, di mana tenaga penjualan menunjukkan pemahaman terhadap keberatan, berbagi pengalaman serupa, dan menawarkan solusi.

3. Storytelling dalam Penjualan

  • Cerita yang menarik dapat menyentuh emosi pelanggan dan membuat produk atau layanan lebih relevan.
  • Yang dipelajari dalam teknik ini:
    • Cara menceritakan kisah yang sesuai dengan kebutuhan atau masalah pelanggan.
    • Menggunakan studi kasus atau pengalaman pelanggan lain sebagai contoh.
    • Meningkatkan daya ingat pelanggan terhadap produk dengan menyampaikan cerita yang kuat.

4. Teknik Closing yang Efektif

  • Menutup transaksi adalah tahap paling kritis dalam penjualan. Teknik closing membantu tenaga penjualan memastikan pelanggan membuat keputusan pembelian.
  • Berbagai metode yang diajarkan:
    • Assumptive Close: Mengasumsikan pelanggan sudah siap membeli, contohnya dengan mengatakan, “Apakah Anda ingin produk ini dikirim hari ini atau besok?”
    • Urgency Close: Menciptakan rasa urgensi melalui penawaran terbatas, seperti diskon khusus.
    • Alternative Close: Memberikan dua opsi yang mengarahkan pelanggan untuk membeli, seperti memilih paket produk A atau B.

5. Building Relationships with Customers

  • Pelatihan ini mengajarkan cara membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui pendekatan yang personal.
  • Yang dipelajari:
    • Teknik komunikasi untuk menciptakan hubungan yang kuat.
    • Bagaimana menjaga hubungan dengan pelanggan setelah penjualan selesai melalui follow-up dan layanan tambahan.

Dengan teknik-teknik ini, peserta training salesmanship dapat meningkatkan keterampilan mereka dan menghadapi tantangan penjualan dengan percaya diri.


Proses Pelaksanaan Training Salesmanship

Pelaksanaan training salesmanship yang efektif membutuhkan perencanaan dan eksekusi yang terstruktur. Berikut adalah tahapan utama dalam proses pelaksanaan pelatihan ini:

1. Analisis Kebutuhan Pelatihan

  • Tahap pertama adalah memahami kebutuhan spesifik tenaga penjualan.
  • Langkah-langkahnya:
    • Melakukan survei atau wawancara dengan peserta pelatihan.
    • Menilai kelemahan tim penjualan, seperti kurangnya keterampilan closing atau prospecting.
    • Menentukan tujuan pelatihan, seperti meningkatkan tingkat closing sebesar 20%.

2. Penyusunan Program Pelatihan

  • Setelah kebutuhan diidentifikasi, program pelatihan dirancang untuk mencakup materi, metode, dan durasi yang sesuai.
  • Contoh isi program:
    • Sesi teori tentang dasar-dasar salesmanship.
    • Latihan praktik melalui simulasi atau role-play.
    • Studi kasus untuk mengatasi keberatan pelanggan.

3. Pelaksanaan Pelatihan

  • Pelatihan dilakukan melalui berbagai metode interaktif untuk memastikan peserta dapat memahami dan mempraktikkan keterampilan yang diajarkan.
  • Metode yang digunakan:
    • Role-play untuk melatih teknik negosiasi dan closing.
    • Diskusi kelompok untuk membahas strategi penjualan.
    • Presentasi langsung oleh trainer berpengalaman.

4. Evaluasi Pasca-Pelatihan

  • Setelah pelatihan selesai, evaluasi dilakukan untuk mengukur efektivitas program dan tingkat pemahaman peserta.
  • Cara mengevaluasi:
    • Tes pengetahuan tentang materi yang diajarkan.
    • Observasi saat peserta mempraktikkan keterampilan dalam simulasi.
    • Feedback dari peserta tentang pengalaman mereka selama pelatihan.

5. Follow-Up dan Tindak Lanjut

  • Pelatihan yang baik disertai dengan tindak lanjut untuk memastikan keterampilan yang diajarkan diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
  • Contohnya:
    • Mengadakan sesi coaching atau mentoring setelah pelatihan.
    • Memberikan modul tambahan untuk dipelajari secara mandiri.

Dengan proses ini, pelatihan salesmanship dapat memberikan dampak yang nyata bagi tenaga penjualan dan perusahaan.


Tips Memilih Program Training Salesmanship yang Tepat

Memilih program pelatihan yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal. Berikut adalah tips dalam memilih program training salesmanship:

1. Reputasi Lembaga Pelatihan

  • Pastikan penyedia pelatihan memiliki reputasi yang baik dan pengalaman dalam memberikan pelatihan penjualan.
  • Cari ulasan atau testimoni dari peserta sebelumnya untuk mengetahui kualitas program mereka.

2. Materi yang Relevan

  • Program harus mencakup materi yang sesuai dengan kebutuhan tim penjualan Anda, seperti teknik closing, handling objections, atau digital selling.
  • Pastikan materi pelatihan mengikuti tren terbaru dalam dunia penjualan.

3. Metode Pembelajaran yang Interaktif

  • Pilih program yang menawarkan metode interaktif seperti role-play, simulasi, atau studi kasus untuk meningkatkan keterlibatan peserta.

4. Trainer Berpengalaman

  • Trainer yang memiliki pengalaman langsung dalam dunia penjualan dapat memberikan wawasan praktis dan relevan.

5. Sertifikasi

  • Program pelatihan yang memberikan sertifikasi resmi dapat menambah nilai bagi tenaga penjualan Anda.

Dengan memilih program yang memenuhi kriteria ini, Anda dapat memastikan bahwa investasi pelatihan memberikan hasil maksimal.


Kesalahan Umum dalam Salesmanship yang Bisa Diatasi dengan Pelatihan

Berikut adalah kesalahan umum dalam salesmanship yang sering diatasi melalui program pelatihan:

1. Gagal Memahami Kebutuhan Pelanggan

  • Kesalahan: Fokus pada produk, bukan kebutuhan pelanggan.
  • Solusi Pelatihan: Melatih tenaga penjualan untuk mendengarkan aktif dan menggali kebutuhan pelanggan.

2. Terlalu Cepat Menawarkan Produk

  • Kesalahan: Langsung menawarkan produk tanpa membangun hubungan.
  • Solusi Pelatihan: Mengajarkan pentingnya membangun hubungan sebelum melakukan penjualan.

3. Tidak Mampu Mengatasi Keberatan

  • Kesalahan: Menyerah saat pelanggan memberikan keberatan.
  • Solusi Pelatihan: Mengajarkan strategi handling objections yang persuasif.

4. Kurang Percaya Diri

  • Kesalahan: Tenaga penjualan merasa tidak percaya diri, terutama saat menghadapi pelanggan besar.
  • Solusi Pelatihan: Melatih komunikasi dan public speaking untuk meningkatkan kepercayaan diri.

5. Tidak Konsisten dalam Follow-Up

  • Kesalahan: Melupakan prospek setelah interaksi awal.
  • Solusi Pelatihan: Mengajarkan pentingnya follow-up sebagai bagian dari strategi penjualan.

Dengan mengatasi kesalahan ini, pelatihan salesmanship membantu tenaga penjualan menjadi lebih profesional dan sukses.


Studi Kasus: Perusahaan yang Berhasil dengan Training Salesmanship

Sebuah perusahaan ritel besar mengalami penurunan penjualan akibat kurangnya keterampilan tim sales. Setelah mengadakan program training salesmanship, hasilnya:

  • Tingkat closing meningkat sebesar 25% dalam 3 bulan.
  • Kepuasan pelanggan meningkat karena pendekatan yang lebih personal.
  • Produktivitas tenaga penjualan meningkat hingga 30% karena teknik prospecting yang lebih terarah.

Studi ini membuktikan bahwa pelatihan salesmanship adalah solusi strategis untuk mengoptimalkan performa tim penjualan dan mencapai target bisnis.

Kelebihan dan Kekurangan Pelatihan Salesmanship Online vs Offline

Dalam training salesmanship, format pelatihan dapat dilakukan secara online maupun offline. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sesuai kebutuhan individu atau perusahaan. Berikut adalah analisis lengkapnya:

AspekTraining OnlineTraining Offline
Fleksibilitas Waktu dan TempatPeserta dapat belajar dari mana saja dan kapan saja.Terbatas pada lokasi dan jadwal tertentu.
Interaksi dengan TrainerKurang interaktif karena dilakukan secara virtual.Interaksi langsung yang memungkinkan diskusi mendalam.
Biaya PelatihanLebih murah karena tidak memerlukan biaya transportasi atau akomodasi.Lebih mahal karena melibatkan biaya operasional tempat dan logistik.
Metode PembelajaranBiasanya berbasis video, webinar, atau modul e-learning.Melibatkan praktik langsung seperti role-play dan simulasi.
Peluang NetworkingTerbatas pada interaksi virtual.Lebih mudah membangun hubungan dengan sesama peserta.
Keterlibatan PesertaBergantung pada motivasi peserta dan koneksi internet.Peserta cenderung lebih fokus karena berada di lingkungan belajar.

Kesimpulan:

  • Training Online: Cocok untuk individu dengan jadwal fleksibel dan anggaran terbatas, serta fokus pada teori dan keterampilan berbasis teknologi.
  • Training Offline: Ideal untuk pelatihan intensif yang membutuhkan praktik langsung dan interaksi mendalam dengan trainer serta peserta lainnya.

Memilih format pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan tim, tujuan pelatihan, dan anggaran yang tersedia.


Cara Mengukur Keberhasilan Training Salesmanship

Mengukur keberhasilan program training salesmanship sangat penting untuk memastikan pelatihan memberikan hasil yang diharapkan. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan:

1. Evaluasi Sebelum dan Sesudah Pelatihan

  • Bandingkan kemampuan tenaga penjualan sebelum dan setelah pelatihan untuk melihat peningkatan keterampilan mereka.
  • Gunakan tes atau simulasi penjualan sebagai alat evaluasi.

2. Peningkatan Indikator Kinerja Utama (KPI)

  • Gunakan KPI spesifik untuk menilai dampak pelatihan, seperti:
    • Tingkat Closing: Apakah tenaga penjualan berhasil meningkatkan jumlah transaksi yang ditutup?
    • Jumlah Prospek Baru: Apakah ada peningkatan dalam mencari prospek potensial?
    • Kepuasan Pelanggan: Apakah pelanggan memberikan ulasan positif terhadap layanan tenaga penjualan?

3. Feedback dari Peserta

  • Mintalah peserta memberikan umpan balik tentang materi, metode, dan pengalaman mereka selama pelatihan.
  • Hal ini membantu mengevaluasi apakah pelatihan sudah relevan dan efektif.

4. Penerapan Keterampilan di Lapangan

  • Pantau bagaimana peserta menerapkan keterampilan yang diajarkan di dunia nyata, seperti teknik closing atau handling objections.
  • Lakukan observasi langsung atau wawancara dengan peserta dan supervisor mereka.

5. Analisis ROI Pelatihan

  • Hitung Return on Investment (ROI) dengan membandingkan biaya pelatihan dengan peningkatan penjualan atau efisiensi kerja yang dihasilkan.

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memastikan bahwa program training salesmanship memberikan dampak yang nyata dan signifikan terhadap performa tim.


Skill Tambahan yang Diajarkan dalam Training Salesmanship Modern

Dalam era digital, training salesmanship tidak hanya berfokus pada keterampilan tradisional, tetapi juga mencakup skill tambahan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Berikut adalah beberapa skill modern yang biasanya diajarkan:

1. Digital Selling

  • Mengajarkan cara memanfaatkan platform digital, seperti media sosial, email marketing, dan marketplace, untuk menjangkau pelanggan potensial.

2. Penggunaan CRM (Customer Relationship Management)

  • CRM membantu tenaga penjualan mengelola data pelanggan, melacak prospek, dan memaksimalkan peluang penjualan.
  • Peserta diajarkan cara menggunakan alat seperti Salesforce atau HubSpot untuk mendukung strategi penjualan.

3. Data-Driven Sales

  • Analisis data menjadi bagian penting dalam penjualan modern.
  • Peserta belajar cara menganalisis tren pasar, pola pembelian pelanggan, dan performa tim menggunakan data.

4. Pemasaran Berbasis Konten (Content Marketing)

  • Peserta diajarkan membuat konten yang menarik untuk mendukung strategi penjualan, seperti artikel, video, atau infografis.

5. Emotional Intelligence dalam Penjualan

  • Pemahaman tentang emosi pelanggan dan bagaimana membangun hubungan yang lebih personal menjadi keterampilan penting dalam menjual di era modern.

Skill tambahan ini memastikan bahwa tenaga penjualan tetap relevan dan kompetitif dalam menghadapi tantangan pasar yang terus berkembang.


Peran Pelatih dalam Meningkatkan Kemampuan Salesmanship Peserta

Pelatih memainkan peran kunci dalam keberhasilan program training salesmanship. Berikut adalah peran utama mereka:

1. Mentor dan Pembimbing

  • Pelatih memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta untuk memahami materi dan teknik penjualan dengan lebih baik.

2. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif

  • Pelatih mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta, lalu memberikan saran yang spesifik untuk meningkatkan keterampilan mereka.

3. Simulasi dan Role-Play

  • Pelatih memimpin simulasi situasi penjualan untuk membantu peserta mempraktikkan keterampilan seperti closing atau handling objections dalam lingkungan yang aman.

4. Menyediakan Studi Kasus

  • Pelatih menggunakan contoh nyata untuk membantu peserta memahami tantangan penjualan dan solusi terbaik.

5. Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta

  • Melalui motivasi dan penguatan positif, pelatih membantu peserta menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi pelanggan.

Dengan pelatih yang kompeten dan berpengalaman, peserta training salesmanship dapat memperoleh keterampilan yang relevan dan siap menghadapi tantangan di lapangan.


Kesimpulan: Training Salesmanship sebagai Investasi untuk Sukses Penjualan

Training salesmanship adalah solusi strategis untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga penjualan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan format pelatihan, mengukur keberhasilan program, dan memanfaatkan skill modern yang diajarkan, perusahaan dapat menciptakan tim penjualan yang lebih kompeten dan kompetitif.

Mengapa Memulai Training Salesmanship?

  1. Peningkatan Penjualan: Program ini membantu tenaga penjualan memahami teknik terbaru untuk meningkatkan closing rate.
  2. Efisiensi Kerja: Dengan pelatihan yang tepat, tim dapat bekerja lebih efektif dan produktif.
  3. Adaptasi dengan Teknologi Modern: Peserta dilatih untuk menggunakan alat digital seperti CRM dan analitik data untuk mendukung aktivitas penjualan.
  4. Peluang Karier yang Lebih Baik: Bagi individu, pelatihan ini membuka jalan untuk promosi atau tanggung jawab yang lebih besar.

Jadikan training salesmanship sebagai langkah strategis untuk membawa bisnis Anda menuju kesuksesan!

Tags
Share This

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *